Jangan mau dikuasai teknologi, tapi kuasailah teknologi

Selasa, 28 April 2015

Apartemen bukan lagi hanya merupakan gaya hidup, melainkan kebutuhan utama.


Apartemen di Balikpapan, Kalimantan Timur, bukan lagi hanya merupakan gaya hidup, melainkan kebutuhan utama.
Berbeda dengan kurun waktu lima tahun lalu, saat ini, apartemen di Balikpapan, Kalimantan Timur, bukan lagi hanya fasilitas gaya hidup, melainkan sudah menjadi kebutuhan.

Keluarga muda perkotaan adalah segmen pasar yang paling membutuhkan hunian vertikal seperti ini. Mereka mendambakan kehidupan praktis, dekat dengan pusat aktivitas sehari-hari, sekaligus juga untuk investasi.

Demikian dikemukakan Ketua DPD REI Kalimantan Timur, Arief Rahman Hasyim, terkait perkembangan pembangunan properti vertikal di Balikpapan kepada Kompas.com, Minggu (18/1/2015).

"Meski masih banyak juga yang memilih rumah tapak (landed house), namun fenomena apartemen menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan primer semakin menguat akhir-akhir ini. Pasokan suplai bertambah dari tahun ke tahun," ujar Arief.

Dalam catatan Kompas.com, hingga 2018 mendatang, pasokan apartemen yang akan masuk pasar Balikpapan sebanyak 3.753 unit yang berasal dari sembilan proyek.

Marketing Manager Borneo Bay Residences, Orri Arbani, mengatakan, pasokan bertambah, karena permintaan juga meningkat. Tingginya tingkat serapan ditandai oleh jumlah apartemen yang terjual sebanyak 65 persen dari total 1.140 unit.

"Sebanyak 75 persen di antaranya dibeli kalangan muda. Kalangan muda ini terdiri atas keluarga muda yang baru punya anak satu, profesional muda, pasangan yang baru menikah, dan juga investor muda. Tapi sebagian besar memang keluarga muda end useratau pembeli apartemen untuk ditempati," tutur Orri.

Menguatnya tingkat permintaan apartemen, lanjut Orri, tak hanya memicu lonjakan volume penjualan, melainkan juga harga jual. Kontribusi Borneo Bay Residences sebesar 3,1 persen terhadap total marketing sales PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) selaku pengembangnya, Rp 5,527 triliun.

Sementara, harga jual Borneo Bay Residences saat ini sudah menyentuh level Rp 700 juta hingga Rp 2,2 miliar atau sekitar Rp 26 juta per meter persegi.

"Setiap dua bulan sekali kami naikkan harga dua persen. Senin nanti naik lagi dua persen. Yang paling diminati adalah apartemen tipe satu dan dua kamar tidur dengan luasan 40 meter persegi," timpal Orri.

Borneo Bay Residences merupakan apartemen yang berada di dalam kawasan terpadu Borneo Bay City. Selain apartemen, terdapat The Plaza Balikpapan dan Borneo Bay Mall, serta hotel dengan klasifikasi bintang lima.

Ada pun progres pembangunan di lapangan, sudah mencapai upper structure untukbasement. Diperkirakan, Maret 2015 mendatang, ruang basement sudah bisa digunakan sebagai area parkir.

"Pasar apartemen di Balikpapan semakin menarik. Pasar semakin luas ceruknya, karena banyak pendatang dan pebisnis dari luar kota. mereka tentu saja membutuhkan hunian yang dekat dengan kantor dan usahanya," tandas Orri.

Borneo Bay Residences akan diserahterima kepada konsumen pada akhir 2017 mendatang, dengan pencapaian harga maksimal sekitar Rp 30 juta hingga Rp 35 juta per meter persegi.

Penjualan maksimal juga dialami Astara Condotel Neopolis Tower di Pentapolis Residences, Balikpapan Superblok. Penjualan saat ini sudah mencapai 85 persen dari total 300 unit yang ditawarkan kepada publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar